Dalam kehidupan kita akan berkecipung dalam ilmu duniawi, itu harus dijalani karena dalam prosesnya kita menemukan keseimbangan yang akhirnya kita pun menemukan petunjuk dan arahnya. Walau memang tak mudah mengarunginya. Seringkali ku bertanya, am I out of balanced?
“Keseimbangan antara duniawi dan spiritualpun menjadi sebuah keseharian yang mutlak.”
Iris seperti teriris.. mata pun berkata “aku tidak mampu menjalankan tugasku.. iris? Dimanakah kau disaat seperti ini?..”
Serasa seluruh tubuhku mengambang.. semua sisitem tubuhku tidak bekerja dengan baik.. iris berteriak.. aku tidak mampu mendengarnya.. aku hanya dapat mendengarkan gema tangisannya.. iris sudah berteriak sekencang mungkin… hans tetap mencoba menutupi tangisan iris.. dia berkehendak atas diriku semaunya.. alisku berkerut tidak tahu kenapa dia sering mengerutkan kulit – kulit di dahiku diapun bertanya kepada mata, namun mata tidak tahu bagaimana menjelaskannya.. widha terus memimpin membuat Lana muncul ke permukaan.. amat terlihat rasa gelisah itu.. iris tidak berdaya.. selalu bertentangan..
Aku berjalan menapakan kaki ke dunia ini, melihat segala keindahan yang ada dalam setiap kehidupan, aku terus mencari.. terus memapaki dengan langkah yang mapan dan pasti.. setiap tarikan napas aku hirup cinta ynag tersebar.. ketika kelam menyelimuti akupun tidak dapat merasakan apa-apa.. kini kelam kembali telah menantangku untuk menjalani misiku.. aku terus melangkah.. walau terasa iris terseret dalam perdebatan widha yang masih menggebu, membicarakan hal-hal yang tidak pasti..
Kenapa? Mengapa? Bagaimana?
No comments:
Post a Comment